Blogroll

About

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

About Me

Foto Saya
azalika
Malang, Jawa Timur, Indonesia
Lihat profil lengkapku

Categories

RSS

Pages

Aries Heru Prasetyo, Ketua Program Studi Sarjana Manajemen Bisnis PPM mengatakan, di level pendidikan tinggi diperlukan pendidikan berupa Soft Skill dan Hard Skill seperti yang diterapkan oleh PPM pada mahasiswanya. Menurutnya, dunia kerja percaya bahwa sumber daya manusia yang unggul adalah mereka yang tidak hanya memiliki kemahiran hard skill saja tetapi juga piawai dalam aspek soft skillnya.
“Kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill),” kata Aries. Dosen sekaligus penulis buku ini juga beranggapan bahwa pendidikan di Indonesia lebih memberikan porsi yang lebih besar untuk muatan hard skill, bahkan bisa dikatakan lebih berorientasi pada pembelajaran hard skill saja, sedangkan di dunia kerja dan entrepreneur sendiri sangat memerlukan etika dalam melakukan segala hal.
Jadi para lulusan yang siap bekerja atau berusaha tidak hanya berbekal ilmu, tapi juga memiliki etika. Konsep tentang soft skill sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep yang selama ini dikenal dengan istilah kecerdasan emosional (emotional intelligence). Soft skill sendiri diartikan sebagai kemampuan di luar kemampuan teknis dan akademis, yang lebih mengutamakan kemampuan intra dan interpersonal.
“Secara garis besar soft skill diantaranya adalah berupa pembangunan kepercayaan diri, relationship building, dan passion for good,” Ujar pria kelahiran Surabaya, 2 April 1978. Kompetensi teknis dan akademis (hard skill) lebih mudah diseleksi. Kompetensi ini dapat langsung dilihat pada daftar riwayat hidup, pengalaman kerja, indeks prestasi dan ketrampilan yang dikuasai. Sedangkan untuk soft skill biasanya dievaluasi oleh psikolog melalui psikotes. “Di PPM, itulah yang kami terapkan,” tambahnya. Inilah yang menjadikan lulusan perguruan tinggi benar-benar sumber daya manusia unggul, yang tidak hanya semata memiliki hard skill baik tetapi juga didukung oleh soft skill yang tangguh.
“Umumnya kelemahan di bidang soft skill berupa karakter yang melekat pada diri seseorang. Butuh usaha keras untuk mengubahnya. Di sinilah peran lembaga pendidikan di Indonesia untuk menerapkan hal tersebut,” ungkap pria yang juga merangkap menjadi konsultan dan researcher.
“Saya berharap pendidikan di Indonesia secara keseluruhan dapat menjadi ‘tuan rumah’ di negerinya sendiri, sehingga masyarkat Indonesia tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk mengenyam pendidikan,” tukas Aries.


kutipan dari http://www.marketplus.co.id/2011/05/13/penerapan-soft-skill-dan-hard-skill-harus-seimbang

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar